Sylvia Aulia Rahmi

mengharungi samudera kehidupan

Persiapkan Hari Tuamu Mulai Hari Ini

Bermalam menemani sepasang suami istri yang sudah tua, menyaksikan hari-hari yang mereka lalui selama satu minggu adalah sebuah pelajaran kehidupan yang sangat berharga. Pelajaran kehidupan yang setiap orang akan melewati masa itu. Masa tua.

Selintas kelihatan mereka hanya keluarga biasa, beraktifitas seperti orang kebanyakan. Tidak ada yang istimewa karena mereka bukanlah tokoh terkenal. Dua suami isteri yang akan memasuki usia 80 tahun. Tidak banyak yang bisa mereka lakukan pada usia ini. Kondisi tubuh dan daya ingat yang sudah lemah menjadikan mereka butuh orang lain untuk membantu mereka dalam beraktivitas.

Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 22.00 wib. Suasana rumah sudah senyap dan penghuni rumah sudah terlelap. Namun kondisi ini tidak berlangsung lama karena tengah malam pada pukul 23.00 wib rumah menjadi hidup kembali. Setiap hari hal seperti ini terjadi. Rasa ingin tahu yang mendalam mengusikku untuk memancing sang istri bercerita. Dari sini terkuaklah rahasia kehidupan sepasang suami istri yang sudah tua.

“Kami sudah terbiasa melewati kehidupan seperti ini,” ujar sang istri.

“Selama satu jam kami tertidur hingga tengah malam nanti terbangun dengan sendirinya. Pada pukul 01.00 wib barulah kami bisa tertidur lagi hingga pukul 03.00 wib. Kami akan tetap terjaga hingga subuh pun datang. Hal ini tidak bisa kami ubah dan otomatis tetap terjadi.”

“Bagaimana kalau mata dipejamkan kembali agar mudah tertidur lagi saat terbangun di tengah malam? Maksudnya kan supaya jadwal istirahat tidak terganggu dengan banyaknya aktivitas.” tanyaku.

“Sudah pernah di coba, mata ini tetap terjaga hingga waktu untuk lelap itu datang,” jawabnya.

“Ini sudah menjadi kebiasaan kami sejak lama. Sejak kami belum serenta ini.”

“Apa saja yang dilakukan?” Aku semakin ingin tahu.

“Tidak banyak. Hingga pukul 01.00 wib kami bersama menyaksikan berita tengah malam di televisi. Setiap pukul 03.00 wib terbangun untuk melaksanakan qiyamulail dan diiringi tilawah hingga subuh. Setiap malam almanak akan dilihat untuk mengetahui waktu melaksanakan shaum sunnah. Bila waktunya tepat, maka malam itu juga dilaksanakan santap sahur.”

“Hmm.. Pantas saja sejak muda dulu aku selalu menemukannya tidak pernah meninggalkan shaum sunnah” Gumamku.

Terjawab sudah pertanyaanku di masa kanak-kanak, di mana pertanyaan itu muncul saat melihat nenek selalu terbangun pukul 03.00 untuk bertahajjud dan setiap senin dan kamis tidak meninggalkan shaum. Nenek yang telah selesai melewati masa tuanya.

Banyak orang merasa takut membayangkan masa tuanya padahal masa itu akan tetap dilewati. Beragam persiapan dilakukan untuk menghadapi masa tua itu. Mulai dari menjaga kesehatan sejak muda, menjaga keawetan kecantikan atau ketampanan. Menumpuk harta dengan alasan persiapan bekal di masa tua.

Bagaimanapun dirimu mempertahankan keawetan fisik bagaikan bagaikan muda selamanya, namaun secara kejiwaan umur akan selalu bertambah selama engkau masih hidup di dunia. Sudahkah masa tuamu dipersiapkan?

November 7, 2011 - Posted by | cerita, umum

No comments yet.

Leave a comment